Jumat, 26 Maret 2010

Motor Hilang, Keamanan Baru Siap-Siagakan kampus TP

Kondisi keamanan kampus Jurusan Teknologi Pertanian (TP) dinilai cukup rawan. Terbukti dari adanya kasus pencurian motor dan beberapa barang berharga lainnya seperti helm yang terjadi beberapa minggu lalu. Hal tersebut dibenarkan oleh Ir. Masrukhi, MP selaku Pembantu Dekan II (PD II). “Ya, masalah pencurian memang terjadi.” Ungkapnya yang ditemui Agrica disela sela kesibukannya, Selasa (23/03).
Peristiwa pencurian tersebut terjadi pada hari Jum’at beberapa minggu lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian hilangnya kendaraan roda dua Jupiter MX warna hitam dengan Nomor polisi Z 4705 TN terjadi saat pemilik kendaraan sedang rapat dalam rangka mempersiapkan acara SFF (Soedirman Food Festifal: red) di kampus TP.
Tragedi yang menimpa Teguh Budi Nugraha membuatnya merasa sangat kecewa dan kesal. “Saya kesal, sedih, dan marah sama malingny. Karna itu motor baru dan juga motor kesayangan saya” keluh Teguh yang ditemui Agrica Sabtu (20/03). Kejadian kehilangan sebelumnya tidak diperkirakan oleh Teguh, karena lokasi parkir yang dipilihnya yaitu di halaman gedung kampus TP dirasa cukup aman dari pada di tempat parkir yang sebenarnya.” Tadinya mau diparkir diparkiran karena sudah sore jadinya takut” Jelas mahasiswa yang juga gemar bermain futsal tersebut.
Menanggapi permasalahan keamanan kampus terutama area parkir, pihak fakultas memang sudah merencanakan pembangunan tempat parkir yang diharapkan dapat meminimalisir peristiwa curanmor (Pencurian Motor: red). Terbukti dari dimulainya pembangunan tempat parkir dengan model satu pintu layaknya tempat parkir di gedung Fakultas bagian timur. “Saat ini baru dimulai pembangunan parkir model satu pintu, yang diharapkan mampu meminimalisir kasus-kasus pencurian” Terang Uki sapaan akrab Masrukhi.
Untuk menunjang peningkatan keamanan kampus, selain membangun infrastruktur seperti tempat parkir dan pos penjagaan, ditambahkan pula tenaga keamanan berupa penambahan personil satpam yang akan ditempatkan di pos penjagaan parkir gedung TP. Masrukhi mengungkapkan, “Sebenarnya, tugas satpam hanya terbatas pada penjagaan keamanan bukan untuk menjaga parkir, oleh karenanya direncanakan nantinya akan ditempatkan satu satpam yang ditugaskan juga untuk mengatur parkiran.” Ungkapnya.
Joni (40 tahun) selaku satpam baru kampus TP yang dikirim oleh universitas, saat ini ditugaskan untuk mengamankan sekaligus mengontrol area parkir kampus TP. Selama pengamanan dilakukan, keamanan kampus TP yang saat ini dirasa cukup kondusif. “Karna saya baru dan saya belum kenal dengan mahasiswa sini dan selama seminggu saya bertugas, alhamdullilah keadaanya aman-aman saja “ Ungkapnya.
Namun petugas tersebut menyesalkan adanya mahasiswa yang tidak teratur dalam memarkirkan kendaraannya. Banyak dari mahasiswa yang memarkirkan kendaraan bukan pada tempat yang tepat. “Nah, karena banyak mahasiswa yang menyalahgunakan tempat jadi susah untuk dipantau, sedangkan penglihatan saya hanya bisa fokus satu arah saja ” Sesalnya.

Sistem Parkir Baru
Menindak lanjuti adanya kasus curanmor yang terjadi dewasa ini, pihak fakultas membuat sistem parkir baru dengan metode penunjukan STNK bagi pengguna kendaraan pada saat meninggalkan lokasi parkir kampus TP. Untuk mendukung optimalisasi kinerja dari sistem ini, maka dibuatlah pos penjagaan parkir. Seperti yang di ungkapkan petugas satpam bahwa nantinya akan diadakan sistem penunjukan STNK. Pernyataan tersebut dibenarkan uki bahwa nangtinya sistem penunjukan STNK akan diterapkan karena saat ini sistem itu dirasa merupakan sistem yang paling baik untuk meminimalisir tindakan-tindakan tersebut (pencurian motor: red).
Melihat contoh sistem parkir yang diterapkan seperti di gedung bagian timur fakultas, dirasa cukup baik pula untuk diterapkan di kampus TP. Oleh karenanya pembangunan sistem parkir tersebut yang menghabiskan dana sekitar 20 juta diusahakan cepat terselesaikan. Uki menyatakan bahwa pembangunan direncanakan akan selesai selama satu bulan kedepan. “Pembuatan sistem parkir di kampus TP memang sudah dianggarkan, itu masuk ke anggaran tahun 2010. dana yang dikeluarkan sekitar 20-an juta” ungkapnya.


Keamanan ekstra yang sedang diberlakukan di kampus TP menjadi awal kenyaman tersendiri bagi mahasiswa kampus TP, walau belum sepenuhnya terealisasikan dengan baik.
Meskipun keamanan dan satpam sudah diberlakukan disetiap kampus, tetapi kampus TP baru merasakan adanya satpam yang menjaga di area parkiran. Saat ini kampus TP memberlakukan penggunaan satu gerbang dikarnakan untuk antisipasi keamanan saja, karna satpam bisa memantau lebih jauh dan fokus. Ketika agrica tanya, sejauh mana sistem keamanan yang diberlakukan, joni mengatakan “ Kemungkinan dan dengar-dengar menggunkan sistem STNK “. Agung (ITP08) Senin, (21/03) menyutujui adanya sistem berlakunya STNK, karna setidaknya bisa mengantisipasi tidak ada lagi korban yang kehilangan motor dan helm. Dan mengurangi niat buruk sang pelaku pencurian. ” Satpam kan bukan jaminan ada tidaknya pencurian, satpam hanya mencegah niat buruk pencuri dan bisa meminimalkan niat pelaku kejahatan.“ Jelas teguh.(Arif/Nhya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar