Senin, 27 Februari 2012

Mafia Pupuk Adalah Musuh Kita Bersama (Mafia Pupuk Part 1)

Oleh: Arif Ardiawan
Pupuk menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat pertanian. Ketersediaannya menjadi begitu diperebutkan. Kelangkaan pupuk menjadi kondisi yang begitu nadir. Terlebih disaat pemerintah mencanangkan target swasembada pangan, kenapa justru faktor pendukung keberhasilan produksi tidak diperdulikan dengan baik. Seperti halnya tidak adanya jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.

Mafia (Distribusi) dan Kelangkaan Pupuk (Mafia Pupuk Part 2)

Banyak faktor yang disinyalir turut menyumbang terjadinya kasus kelangkaan pupuk. Meskipun berbagai kebijakan pemerintah sudah begitu komprehensif. Keberadaan mafia distribusi menjadi aktor utama penyebab kelangkaan pupuk. Disparsitas harga yang terlampau tinggi antara pupuk bersubsidi dan tidak bersubsidi menjadi daya tarik utama bagi mafia pupuk. Disinilah prinsip ekonomi kembali bermain di lini distribusi. Demi mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan modal sekecil mungkin. Penyelundupan pupuk menjadi pilihan kerja yang menguntungkan terlebih harga pupuk di pasar dunia cukup menggiurkan. Akibatnya petani yang seharusnya memperoleh hak pupuk bersubsidi hanya mampu gigit jari.

Tangani Mafia Pupuk Melalui Revitalisasi (Mafia Pupuk Part 3)

Kaitannya dalam sistem pengelolaan tata niaga pupuk. Kiranya perlu memperhatikan berbagai aspek antara lain: (1) Pengelolaan tata niaga harus menjamin ketersediaan pupuk di tingkat petani dengan harga yang terjangkau, (2) Produsen dan distributor bisa memperoleh income yang layak dari berbagai sudut pandang. Tidak ketinggalan pula, sistem pengawasan perlu dilakukan lebih menyeluruh untuk mengekang keberadaan mafia pupuk.