Tampilkan postingan dengan label pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pertanian. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Februari 2012

Mafia Pupuk Adalah Musuh Kita Bersama (Mafia Pupuk Part 1)

Oleh: Arif Ardiawan
Pupuk menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat pertanian. Ketersediaannya menjadi begitu diperebutkan. Kelangkaan pupuk menjadi kondisi yang begitu nadir. Terlebih disaat pemerintah mencanangkan target swasembada pangan, kenapa justru faktor pendukung keberhasilan produksi tidak diperdulikan dengan baik. Seperti halnya tidak adanya jaminan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.

Mafia (Distribusi) dan Kelangkaan Pupuk (Mafia Pupuk Part 2)

Banyak faktor yang disinyalir turut menyumbang terjadinya kasus kelangkaan pupuk. Meskipun berbagai kebijakan pemerintah sudah begitu komprehensif. Keberadaan mafia distribusi menjadi aktor utama penyebab kelangkaan pupuk. Disparsitas harga yang terlampau tinggi antara pupuk bersubsidi dan tidak bersubsidi menjadi daya tarik utama bagi mafia pupuk. Disinilah prinsip ekonomi kembali bermain di lini distribusi. Demi mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan modal sekecil mungkin. Penyelundupan pupuk menjadi pilihan kerja yang menguntungkan terlebih harga pupuk di pasar dunia cukup menggiurkan. Akibatnya petani yang seharusnya memperoleh hak pupuk bersubsidi hanya mampu gigit jari.

Rabu, 16 November 2011

Pertanian ASEAN Harus Berdaulat dan Saling Bekerjasama

JAKARTA. ASEAN (Association South East Asia Nation) yang merupakan gabungan negara di kawasan Asia Tenggara harus mampu berdaulat, saling bahu membahu, dan bekerjasama membangun alternatif pertanian dan ekonomi yang saling menyokong satu sama lain, bukan saling berkompetisi, bersaing dan saling menjatuhkan. Hal ini disebutkan oleh Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) pada saat konferensi pers merespon KKT ASEAN (16-19 November 2011 di Bali) di bilangan Tebet, Jakarta, siang tadi (15/11).

Jumat, 22 April 2011

Governansi Ekonomi Pupuk Majemuk

OLEH BUSTANUL ARIFIN
Governansi ekonomi (economic governance) adalah ranah baru dalam perkembangan analisis ekonomi modern untuk memperbaiki proses dan hasil akhir (outcome) dari suatu perumusan dan pelaksanaan kebijakan, tidak terkecuali di sektor pupuk.
Pemberian hadiah Nobel Ekonomi 2009 kepada Profesor Elinor Ostrom dan Profesor Oliver Williamson (warga Amerika Serikat) seakan pelepas dahaga tentang betapa penting sebuah kebijakan diambil berdasarkan landasan obyektif-teknokratik dan empiris-kemanfaatan/kearifan masyarakat. Kebijakan ekonomi akan kacau balau jika hanya didasarkan pada lobi-lobi bisnis dan politik yang sering mengatasnamakan ”aspirasi arus bawah”, misalnya.
Pupuk sebagai salah satu faktor penting produksi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan sebenarnya telah menjadi bagian dari pembangunan peradaban sistem pertanian di Indonesia. Penggunaan pupuk kimia (anorganik) berkembang setelah Revolusi Hijau yang dimulai sejak program Bimbingan Massal (Bimas) dan Intensifikasi Massal (Inmas).

Kamis, 17 Maret 2011

The Trust Among Farmer and Love

Pertanian. sebuah kata yang akan muncul banyak persepsi tatkala orang2 melihat, membaca, atau bahkan mendengar kata itu. Terkadang pertanian diartikan sebagai suatu sumber kehidupan yang menopang segala urusan dunia terutama sandang, papan dan pangan. Dan tidak sedikit pula mereka yang menganggap pertanian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang2 yang terpinggirkan yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan.