Kamis, 17 Maret 2011

The Trust Among Farmer and Love

Pertanian. sebuah kata yang akan muncul banyak persepsi tatkala orang2 melihat, membaca, atau bahkan mendengar kata itu. Terkadang pertanian diartikan sebagai suatu sumber kehidupan yang menopang segala urusan dunia terutama sandang, papan dan pangan. Dan tidak sedikit pula mereka yang menganggap pertanian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang2 yang terpinggirkan yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan.

Kedua hal itu tidaklah salah karena memang mereka berpendapat berdasarkan cara pandang mereka sendiri, berdasarkan paradigma kehidupan yang mereka alami. dan memang kedua hal itulah realita pertanian yang ada saat ini. realita yang menurut mereka, para petani, menjadi hambatan dalam beberapa perjalanan hidupnya. beberapa orang merasa malu jika berasal dari keluarga petani (kecuali mereka yang sudah memahami pentingnya pertanian) yang terkadang sifat ini akan menghambat perkembangan hidupnya. kasus lain misalnya, hambatan yang dialami oleh petani terkait permodalan. tidak sedikit petani indonesia yang mengalami kesulitan permodalan. hal itu disebabkan lantaran tidak adanya jaminan yang bisa dijanjikan petani untuk dijadikan sebagai syarat kredit modal. cobalah kita cermati hal itu disekitar kita.

Begitu agungnya sebuah profesi petani atau bahkan sifat kehidupan petani seringkali tidak kita sadari bahwa ada pelajaran penting tentang cinta yang bisa kita renungkan. hal ini berkata tentang KEPERCAYAAN. dalam kehidupan keseharian, seringkali terjadi fluktuasi romansa antar dua insan. bahkan fluktuasi romansa itu mencapai pada titik terendah dan mengakibatkan terputusnya harmoni dari romansa itu. atau bahkan lebih tragis lagi tatkala harapan akan terjalin sebuah romansa nan indah, ternyata kandas sebelum sempat terjalin.

Ada sebuah korelasi yang tercipta antar Petani dan Cinta. seorang petani akan sangat merasa kecewa apabila pengajuan kredit untuk modal produksinya ditolak oleh lembaga peminjaman modal, katakanlah Bank. begitu pula dengan cinta. tatkala cinta datang dengan sejuta harapan, akan tetapi kandas di tengah jalan, makakekecewaan juga akan menghampiri layaknya petani tadi. kasus lain misalkan, seorang petani yang telah gagal mendapatkan modal produksi dari Bank tertentu, kemudian Ia pindah ke Bank lain dan mendapatkan persetujuan modal lantaran pihak Bank percaya bahwa petani mampu melunasi kredit modalnya, maka yakinlah bahwa petani itu akan berusaha dengan segenap tenaganya untuk melunasi kredit itu, karena Ia mendapatkan sebuah Kepercayaan yang besar. begitu pula cinta. tatkala Ia kecewa lantaran harapannya kandas, lalu Ia mencari labuhan selanjutnya, janganlah sebut itu sebagai pelarian. karena ia hanya butuh sebuah kepercayan. ketika kepercayaan itu datang dari orang lain. yakinlah Ia akan memancarkan sinar ketulusan, dan akan menjaga kepercayan itu dengan sekuat dayanya.

Ada beberapa kesimpulan menarik yang bisa diambil dari kisah diatas.
1. meremehkan petani sama saja kita m,eremehkan cinta, ya.. cinta, sebuah kata yang terkadang membuat orangmenjadi Waras.
2. mulailah kita menghargai jasa2 petani sebagai wujud apresiasi kita terhadap dunia pertanian.
3. simpulkan sendiri dah.. aha aha aha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar