Rabu, 11 November 2009

Forum Angkatan, Semoga Bukan Sekedar Formalitas

Dibentuknya kembali Forum Angkatan 2009 berawal dari rekomendasi Panitia OSMB Padi 2008. Pembentukan forum angkatan 2009 pada dasarnya difungsikan sebagai “penyambung lidah” antara BEM dengan mahasiswa. Umi Barokah selaku menteri dalam negeri BEM Faperta (21/10) mengungkapkan bahwa forum angkatan 2009 merupakan penyambung aspirasi antara angkatan 2009 dengan BEM. “Forum angkatan dimunculkan lagi karena ada rekomendasi dari panitia Padi 2008. Fungsinya itu sebagai penggerak dan wadah aspirasi mahasiswa angkatan 2009, diadakan kembali karena dirasa perlu oleh panitia 2008” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan M. Reza Ramadhan Putra (Agrotek ‘09) dan Triari Praptiwi (TEP ‘09) yang ditemui Agrica secara terpisah mengungkapkan bahwa selain sebagai wadah aspirasi bagi angkatan 2009, mereka juga berfungsi sebagai penyampai informasi dari BEM. “Fungsinya untuk menyampaikan amanah dari BEM kepada mahasiswa,” ungkap mereka yang juga merupakan anggota forum angkatan 2009.

Berbeda dengan Farid Fajar Nugroho, yang ditemuai Agrica Sabtu (24/10) bahwa diadakanya kembali forum angkatan murni dari inisiatif panitia Padi 2009. “tiap OSPEK (OSMB-red) itu harusnya ada forum angkatan. Makanya kemarin (PADI ’09-red) kembali diadakan pemilihan forum angkatan yang berasal dari inisiatif panitia sendiri, meskipun pemilihannya ada pada rangkaian Ekspo Hima-Unit.” Ungkap Farid, Sapaan akrab Farid Fajar Nugroho. Terkait waktu pelaksanaan pemilihan forum angkatan, Farid menambahkan karena rangkaian acara PADI ‘09 cukup padat, maka diadakan di rangkaian Ekspo. “Acara OSMB kemarin itu cukup padat, jadi dimasukan ke rangkaian acara ekspo, yang pentingkan fungsinya (forum angkatan-red) bisa sebagai jaringan komunikasi, ya untuk membantu memudahkan jarkom (jaringan komunikasi-red).” Papar mahasiswa Agribisnis sks 2007 yang menjabat Ketua Panitia PADI 2009.

Sebagai suatu forum, Forum Ketua Angkatan tidaklah memiliki kewenangan yang mutlak karena sifatnya yang independen di luar dari sistem kelembagaan fakultas Pertanian. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dijalankan sebatas kegiatan yang hanya berlandaskan pada kesepakatan forum saja meskipun sedikit ada back-up dari Departemen Dalam Negeri BEM (Depdagri_red). Sebagai badan yang memfasilitasi, Departemen Dalam Negeri BEM hanya memberikan masukan-masukan jika sekiranya dibutuhkan oleh forum angkatan tanpa ada unsur intervensi. “Gak ada itu intervensi dari BEM. Kalo kalian merasa kegiatan itu dibutuhkan, ya silahkan dijalankan,” ungkap Umbar, sapaan akrab Umi Barokah.

Sejauh ini, kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Forum Angkatan 2009 adalah penggalangan dana untuk korban bencana Gempa Bumi di Sumatera Barat. Kegiatan yang murni berasal dari inisiatif Forum Angkatan 2009 ini diselenggarakan sepenuhnya oleh anggota Forum Angkatan 2009 yang dilaksanakan di sekitar lingkungan kampus pertanian beberapa waktu lalu. “Sejauh ini kegiatannya baru penggalangan dana aja itupun muncul dari keinginan kita sendiri,” aku salah satu anggota Forum Angkatan 2009 Dwi Sara Apriana (TEP ‘09) yang ditemui Agrica Rabu, Rabu (21/10).

Forum yang proses pembentukannya dimulai pada rangkaian Expo Hima-Unit Fakultas Pertanian ini, diikuti oleh mahasiswa angkatan 2009 dari tiap Program Studi (prodi) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 22 mahasiswa. Jumlah tersebut saat itu didapat melalui pengajuan diri dari mahasiswa yang ingin berpartisipasi di forum angkatan. Mekanisme selanjutnya adalah pemilihan koordinator yang dipilih melalui musyawarah forum ketua angkatan. Ketika dikonfirmasi mengenai mekanisme pengajuan diri sebagai anggota forum, Umbar cukup optimis. “Proses mengajukan diri sebagai anggota forum angkatan itu sudah cukup dijadikan bukti kemampuan mereka. Aku yakin mereka yang mengajukan diri mempunyai kemampuan lebih dari yang lain.” terangnya.

Umbar menambahkan, setelah terbentuk koordinator, selanjutnya ada pembagian koordinator tiap kelas pada masing-masing prodi yang tujuannya untuk mempermudah alur koordinasi antara forum angkatan sehingga komunikasi antar prodi akan lebih mudah. “Kebetulan yang nyalonin diri jadi forum angkatan itu ada dari tiap-tiap prodi yang ada di fakultas, jadi pembagian koordinator tiap kelas mudah,” tambah Mahasiswa Agronomi sks 2006.

Berbeda halnya dengan Forum Angkatan 2006, Forum Angkatan 2009 dinilai sedikit lebih memiliki nilai legitimasi dari BEM, artinya BEM bersedia memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dicanangkan oleh Forum Angkatan 2009. Firdaus Sabana (Sosek ‘06) yang ditemui Agrica Selasa, (20/10) menuturkan bahwa forum angkatan 2006 saat itu masih kebingungan terkait posisi forum di kelembagaan mahasiswa pertanian. “Kita dulu masih bingung dengan posisi kita (forum-red).” tutur mahasiswa yang saat itu menjabat sebagai koordinator forum angkatan 2006. Secara terpisah, Kiki Yulianto, Kamis (22/10) memaparkan bahwa BEM siap memfasilitasi kegiatan dari Forum Angkatan 2009. “Dulu memang forum angkatan tidak terfasilitasi, kalau sekarang BEM siap membantu walau hanya sekedar memfasilitasi saja.” Papar Kiki sapaan akrab kiki Yulianto.

Terlepas dari ada tidaknya legitimasi terhadap keberadaan forum angkatan, terbentuknya forum angkatan melalui kesadaran pribadi dari mahasiswa anggota forum dinilai memiliki nilai positif. Melalui forum angkatan inilah, sosok mahasiswa yang berbakat dapat terlihat meskipun belum sepenuhnya terbukti. “Aspek positif dari forum angkatan itu diantaranya dapat menemukan sosok mahasiswa yang berbakat yang berminat menjadi aktifis kampus,” ungkap Firdaus, sapaan akrab Firdaus Sabana.

Hal tersebut memang belum dapat dibuktikan secara langsung. Namun jika dilihat dari tujuan sebagian besar mahasiswa yang tergabung didalam forum angkatan tersebut, dirasa menjadi seorang aktifis kampus bukanlah sesuatu yang mustahil. Sebagian besar dari anggota forum memiliki semangat yang besar untuk aktif berdinamisasi di keorganisasian kampus. Reza mengatakan, keikutsertaannya di dalam forum angkatan tidak lain adalah untuk melatih skill kepemimpinan. “Biar menambah kemampuan kepemimpinan,” kata Reza. Alasan berbeda diungkapkan Tiwi dan Sara yang ditemui secara bersamaan, bahwa keikutsertaan mereka di forum angkatan adalah unhtuk memotivasi teman-teman satu angkatan mereka supaya lebih kompak. “Kita pengin angkatan 2009 itu lebih kompak,” ungkap mereka optimis.

Meskipun sampai sejauh ini belum ada agenda yang akan dikerjakan, harapan besar sangat digantungkan melaui forum angkatan untuk meningkatkan semangat angkatan 2009 dalam berproses di organisasi. Karena keadaan saat ini cukup berbeda dengan yang terjadi pada forum angkatan 2006. Firdaus Sabana (20/10) selaku koordinator forum angkatan 2006 mengakui bahwa mereka tidak melaksanakan program kerja apapun. “Kita belum pernah ada kerjanya, karena gak ada back up” akunya. Artinya dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh BEM, sejatinya forum angkatan 2009 mampu lebih menggerakan mahasiswa. Oleh karena itu, diharapkan Forum Angkatan 2009 tetap dalam jalurnya sebagai forum yang independent tanpa ada interfensi dari pihak manapun serta mampu terus bersemangat mengajak mahasiswa untuk ektif di organisasi. “Jangan hanya aktif diawalnya saja, kalau bisa terus aktif sampai bisa menjadi tokoh kampus,” pesan Presiden BEM.

Bertolak dari semua kondisi diatas, kembali munculnya forum angkatan setelah dua periode angkatan (2007 dan 2008) kosong, perlu adanya upaya kontrol dari berbagai pihak terutama BEM melalui Mendagri sehingga keberadaan forum angkatan tidak menjadi konsep yang sia-sia dan yang paling urgen adalah kembali munculnya forum angkatan semoga tidak mengganggu stabilitas kelembagaan di fakultas Pertanian ini. (Arif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar