Jumat, 26 Maret 2010

Fungsi Organel Sel

FUNGSI ORGANEL SEL

Fungsi-fungs organel yang di jelaskan pada makalah ini di susun secara alfabetis menurut nama organelnya:

  1. Aparatus Golgi: apparatus ini berkerja menerima dan mengirim vesikula transport serta produk yang dikandungnya ke bagian sel yang lain.

· Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.

· Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.

· Membentuk dinding sel tumbuhan

· Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

· Tempat untuk memodifikasi protein

· Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel

· Untuk membentuk lisosom

  1. Dinding sel : adalah bagian luar membrane plasma sel tumbuhan (seperti juga pada fungi dan sejumlah protista) ialah dinding sel tebal, yang membantu mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan mekanis. Bersama-sama vakuola menjaga turgiditas sel untuk menopang tubuh. Pelindung bagi sel yang berada di dalamnya selain itu sebagai jalan masuk dan keluar air serta materi zat secara difusi, osmosis, dan transpor aktif.
  2. Kloroplas: plastid yang berfungsi melaksanakan proses fotosintesis, dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam molekul gula dan molekul organik lain.
  3. Krista: Krista pada mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadinya proses oksidasi fasforilasi dan transfer electron. Berperan dalam membuat membrane-dalam mitokondria memiliki suatu permukaan yang luas yang bisa meningkatkan produktivitas respirasi seluler.
  4. Lamela Tengah: lamella tengah pada dinding sel terdiri atas senyawa pectin yang mempunyai fungsimerekatkan satu sel dengan sel lainnya.
  5. Lamina Nukleus: Susunan mirip-jaring yang terdiri dari filament protein yang berfungsi melapisi permukaan bagian dalam selubung dan memperkuat bentuk nukleus.
  6. Lisosom: berfungsi dalam pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom memiliki enzim yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat. Enzim ini berkerja sangat baik pada lingkungan asam. Membrane lisosom mempertahankan pH dalam keadaan rendah dengan memompakan ion hydrogen dari sitosol kedalam lumen lisosom.
  7. Matriks: matriks pada mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadinya daur Krebs dan oksidasi asam lemak.
  8. Mikrofilamen: Berperan dalam hal menimbulkan gerak sel menyeluruh atau gerak substansi dalam sel. Mikrofilamen aktin juga perperan membantu perlekatan sel pada substansi antar sel dan sel-sel lainnya yang berada dalam satu jenis jaringan. Bila aktin terdapat dalam sel yang dibiakkan, filamen-filamen ini akan menyebabkan sel-sel tersebut mampu melekat pada substrat tempat dia tumbuh.
  9. Mikrotubula: Mikrotubulus sitoplasmik didalam sel berfungsi sebagi kerangka dalam yang menetukan bentuk sel dan untuk transfer molekul di dalam sel. Mikrotubulus ini berbentuk serabut tunggal dengan diameter lebih kurang 25 nanometer. Berperan penting dalam pembelahan sel, yaitu mengontrol pemisahan kromatid atau kromosom pada bidang pembelahan. Mikrotubula pada benang spindel berfungsi dalam hal menggerakkan kromosom atau kromatid menuju ke kutub pembelahan. Sedangkan pada silia dan flagel mikrotubula berfungsi menimbulkan gerakan bergetar. Fungsi mikrotubula yang lain adalah sebagai pemandu gerakan organel di dalam sitoplasma, sebagai penentu tempat RE dan kompleks Golgi di dalam sitoplasma. Beberapa organel yang tersusun dari mikrotubulus adalah sentriol, silia dan flagella.
  10. Mitokondria: Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2- menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q - sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997. dikutip dari http://wapedia.mobi/id/Mitokondria#2]
  11. Nukleoulus: tempat dilakukannya perakitan dan sintesis komponen ribosom. Komponen tersebut dilewatkan melalui pori nucleus ke sitoplasma, kemudian semuamnya bergabung untuk membentuk ribosom. Selain itu, berfungsi juga mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA dibawah perintah dari DNA.
  12. Nukleus: berfungsi menjadi tempat sebagian besar gen yang mengotrol sel eukariotik (sebagian gen terletak didalam mitokondria dan kloroplas).
  13. Peroksisom: Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan(Anonimous, 2009).
  14. Plasmodesma : adalah sitosol sel yang bersebelahan berhubungan melalui saluran antar-dinding.
  15. Pori-Pori Nukleus: lubang berdiameter 100 nm, tersusun atas struktur protein yang rumit yang disebut komplek pori, pori ini mengatur keluar-masuknya makromolekul dan partikel besar tertentu.
  16. Reticulum Endoplasmic Halus: umumnya berfungsi dalam bermacam-macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun. Dapat menghasilkan steroid seperti hormone seks vertebrata dan berbagai hormone steroid yang disekresi oleh kelenjar adrenal. Membrane RE juga dapat smemompa ion kalsium dari sitosol kedalam ruang rongga sisternal. Apabila sel otot dirangsang oleh impuls saraf, kalsium akan bergerak cepat kembali melewati membrane RE untuk masuk kedalam sitosol dan memicu kontraksi sel otot.
  17. Retikulum Endoplasmik Kasar: Merupakan tempat melekatnya ribosom, tempat pembentukan protein sekretoris, merupakan pabrik membran yang tumbuh ditempatnya dengan menambahkan protein dan fosfolipid.
  18. Ribosom: merupakan tempat sel membentuk protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ada dua lokasi ribosom di sitoplasma, yaitu Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sedangkan Ribosom terikat diletakan pada bagian luar jalinan membrane yang disebut Retikulum Endoplasmik.
  19. Ruang Sisternal: berfungsi untuk meletakan rantai polipeptida yang tumbuh dari ribosom yang terikat pada Retikulum Endoplasma Kasar.
  20. Sitoplasma: merupakn cairan penyusun sel yang mengandung 80%-90% air. Berfungsi sebagai tempat keberadan senyawa2 tertentu yang dibutuhkan oleh sel seperti senyawa-senyawa ergastik.
  21. Tilakoid: Tempat melekatnya pigmen yang menangkap cahaya.
  22. Tonoplas berfungsi sebagai membrane yang melindungi isi vakuola. Tonoplas memisahkan sitosol dari larrutan didalam vakuola, yang disebut getah sel. Tonoplas bersifat selektif dalam menyalurkan bahan terlarutnya.
  23. Vakuola sentral biasanya terdapat pada tumbuhan yang sudah tua,. Secara umum berfungsi untuk mengatur tekanan osmosa sel dengan mengatur kepekatan plasma sel, menyimpan bahan kimiawi, memecah atau menghancurkan senyawa tertentu (makromolekul) oleh enzim hidrolase, dan dengan membesar, memainkan peran utama dalam pertumbuhan tanaman. Membantu mempertahankan tekanan turgor dalam sel.
  24. Vesikula Transport: Berfungsi mentransfer materi diantara Golgi dan struktur lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim .2009.Fungsi Mitokondria. http://wapedia.mobi/id/Mitokondria#2. Tanggal Akses 8 April 2009.

Anonimous. 2009. Peroksisom. http://www.crayonpedia.org/mw/3._ Perbedaan_Struktur Sel Prokariotik dan_Sel_Eukariotik_ 11.1#1.29 Peroksisom.

Campbell, Neil A.2002.Biologi Jilid I.Jakarta: Erlangga.

Iriawati.2009.Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan.http://www.google.com/biologi-sel/struktur-sel-tumbuhan/irawati.pdf. Tanggal Akses 8 April 2009.

Nasaruddin.2008.Konsep Tentang Hidup.http://www.google.com/biokim/konsep-tentang-hidup/nasaruddin.pdf. Tanggal Akses 8 April 2009.

5 komentar: