Jumat, 02 Desember 2011

AIDS Bukan Sekedar Penyakit



Hampir setiap orang tahu kalau satu hari yang lalu diperingati sebagai hari AIDS. Tidak tanggung-tanggung, cakupannya pun sudah tingkat dunia. Sehingga sering kita menamainya Hari AIDS Se-Dunia. Laiknya hari “besar” lainnya, pastilah ada peristiwa besar sehingga warga dunia pun bersepakat mencanangkan hari AIDS. Tentu tujuannya bukan untuk memperingati kemudian memperbesar penyebaran penyakit tersebut. Akan tetapi tujuannya untuk mengendalikan penyebaran penyakit agar tidak mewabah lebih luas lagi.

Sebagai salah satu jenis penyakit, AIDS bukan barang baru dan pastinya tidak asing lagi. AIDS di klaim sebagai penyakit yang mematikan. Menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Dan dipastikan siapapun yang terjangkit akan mati. Ya itu pasti, karena semua orang pun pasti akan mati. Tapi berdasarkan kajian ilmiah, pengidap AIDS atau lebih sering disebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) cenderung mempercepat antrian pencabutan nyawa.
Saya sengaja untuk menerbitkan komentar tidak tepat pada peringatan hari AIDS sedunia, 1 Desember. Karena saya memang ingin kembali mengamati peringatan-peringatan hari AIDS itu. Tepat seperti yang saya perkirakan, aksi peringatan yang dilakukan tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Aksi pembagian kondom gratis dan sosialisasi hindari pemakaian jarum suntik bekas. Himbauan yang dianjurkan pun masih sama. Masih berkutat pada hindari seks bebas tanpa kondom dan hindari pemakaian narkoba suntik.
Sebuah solusi yang kalau kita cermati agaknya begitu aneh. Kenapa justru yang dihimbau adalah hindari seks bebas tanpa kondom, ditambah lagi dilakukan aksi pembagian kondom gratis. Tentu cara tersebut akan memberikan inspirasi dan jalan mulus mewabahnya perilaku seks bebas. Seharusnya himbauan adalah dengan melarang seks bebas dan jangan lakukan aksi pembagian kondom gratis.
Solusi kedua yang ditawarkan adalah hindari pemakaian narkoba suntik. Jika dilihat dari bentuk himbauannya, ada celah lebar yang memberikan ruang toleransi. Ada toleransi bagi banyak orang untuk mengkonsumsi narkoba asalkan bukan narkoba suntik. Sungguh himbauan yang ambigu, banci, dan tak berorientasi. Kenapa himbauan tidak disuarakan lebih lantang untuk menghindari pemakaian narkoba, entah apapun jenisnya!.
Singkat saya, AIDS bukanlah sembarang penyakit. AIDS dapat dikatan sebuah teguaran atas perilaku manusia yang overlap terhadap hak-haknya. Jadi hakikatnya AIDS bukan sekedar penyakit. Jadi jika memang AIDS tidak diinginkan untuk mewabah lebih besar. Perbaikilah gaya hidup kita, perbaiki sudut pandang hedonis kita. Mari kita bersama-sama untuk menjaga apa yang memang seharusnya kita jaga.

2 komentar:

  1. ketika demikian, maka mindset kita akan mengarah pada ODHA adalah orang yg bermasalah dengan perilakunya
    Dan jadi terkesan mengadili
    coba lihatlah para medis yang berisiko tertular penyakit ini,
    istri di rumah yg ngga tau apa2
    banyak sekali kasus yang demikian ini
    toh mereka akhirnya jadi dianggap "sama" dengan yang lainnya
    Sudah laah...tak perlu mengatakan ini penyakit teguran, kutukan atau yang lainnya
    intinya tanamkan pada masing2 diri
    untuk menjauhi penyakitnya, bukan penderitanya

    BalasHapus
  2. tapi apakah dengan aksi-aksi semacam itu tidak memperparah kondisi... lakukanlah akasi-aksi yang sekiranya tidak ada peluang sekecil apapun untuk terjadi tindakan beresiko tertular aids.

    kampanye jauhi penyakitnya, bukan penderitanya seharusnya lebih semarak dibandingkan kampanye yang membagikan kondom secara gratis atau melarang penggunaan narkoba suntik (kenapa bukan semua jenis narkoba)...
    toh dalam artikel juga tidak ada kalimat yang menyatakan kita jauhi orangnya... hanya saja kita bisa hentikan siklus penyebarannya.
    kira-kira begitu.

    BalasHapus