Perkembangan teknologi kian
memanjakan hampir setiap mahasiswa Indonesia. Menjamurnya berbagai macam situs jejaring
sosial turut andil memanjakan mahasiswa. Kenyataan ini menjadikan mahasiswa
cenderung lebih asik melakukan aktifitas sosialisasi melalui dunia maya.
Padahal, sosialisasi tersebut cenderung bersifat semu. Ketimbang harus
benar-benar berinteraksi dengan komponen sosial
lainnya yang lebih bersifat nyata.
Banyak fakta yang dapat kita temui
di lapangan. Sebelum akses internet mudah diperoleh, banyak terdapat
kelompok-kelompok diskusi mahasiswa. Dari kelompok diskusi inilah tidak jarang
diperoleh hasil-hasil diskusi yang dapat diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan
masyarakat. Akan tetapi, kondisi ini kian sulit ditemui pada masa ini.
Banyak mahasiswa bergerumul di suatu lokasi dengan fasilitas Free
Hot Spot, akan tetapi mereka cenderung sibuk dengan dirinya sendiri. Akibatnya,
interaksi mahasiswa dengan lingkungan sosial masyarakat secara nyata menjadi minim.
Nah, bagaimana mungkin tanpa adanya
interaksi antar mahasiswa sendiri kemudian dapat berinteraklsi baik dengan
masyarakat?. Sebuah pertanyaan yang seharusnya menjadi koreksi bagi diri kita.
Jika mahasiswa harus tanggap dengan konsisi massyarakat, akan lebih baik jika
mahasiswa kembali senang bertukar pikiran. Melalui forum-forum diskusi kampus
itulah harapannya terlahir ide-ide perubahan positif untuk masyarakat.
(terbit di Kompas. Rubrik kompas Kampus - Argumentasi. Selasa 1 November 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar