NEGARA BERPOLEMIK, AL-QUR’AN PUNYA TAKTIK
Berbagai polemik kehidupan sering kali terjadi di hampir seluruh belahan dunia tanpa terkecuali di Indonesia pada beberapa kurun waktu terakhir ini. Baik polemik yang muncul di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Dalam hal ini pembahasan lebih cenderung pada polemik yang terjadi di bidang perekonomian Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai polemik ekonomi yang terjadi diawali dengan masa-masa inflasi yang cukup menyakitkan. Yang kemudian diikuti dengan adanya krisis dunia yang turut menyumbangkan goresan luka bagi Negara berkembang seperti Indonesia.
Ketidakseimbangan kondisi ekonomi global dan krisis dunia yang melanda Asia khususnya Indonesia adalah merupakan suatu bukti konkret tentang adanya ketidak beresan mengenai sistem ekonomi yang selama ini kita anut. Hal ini ditengarai dengan munculnya keputusan penutupan sejumlah bank, dilakukannya take-over, serta sebagian bank lainnya harus direkapitulasi dengan memakan biaya ratusan triliun rupiah yang diambil dari uang Negara. Bahkan, beberapa hari yang lalu telah dikeluarkan keputusan oleh pemerintah mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kenaikan harga BBM disebabkan oleh lifting atau produksi minyak mentah yang masih rendah serta harga minyak dunia yang kian meroket. Sementara pemerintah akan dipusingkan antara lain oleh BBM bersubsidi. Seperti yang dikatakan pengamat perminyakan Kurtubi, salah satu penyebab kenaikan harga BBM adalah rendahnya lifting terhadap minyak tanah.”Mau dinaikan berapa persenpun, persoalan belum selesai. Kalaupun harus dinaikkan 100 persen, pemerintah tetap harus waspada sebab harga minyak dunia akan tetap tinggi. Sementara produksi minyak nasional masih dibawah satu juta barel per hari,” ujarnya.
Namun berbagai problematika diatas bukanlah merupakan permasalahan absolut yang tanpa solusi. Sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Qur’an-lah yang akan menjawab permasalahan yang sedang bangsa Indonesia hadapi. Sistem ekonomi yang dimaksud adalah sistem yang mengatur tata perekonomian dengan mengambil pemikiran berdasarkan Al-Qur’an. Meskipun Indonesia menganut sistem ekonomi pasar yaitu sistem yang memperbolehkan individu maupun perusahaan berhak mengambil keputusan yang menyangkut soal produksi dan konsumsi. Keputusan ekonomi umumnya diserahkan pada kekuatan-kekuatan pasar sehingga campur tangan pemerintah sangat terbatas. Sistem ini biasa disebut dengan sistem ekonomi liberal atau kapital. Namun merupakan hal yang pantas jika pengaturan sistem perekonomian Indonesia menggunakan perekonomian pasar yang digabung dengan konsep yang ada di dalam Al-Qur’an.
Sejatinya masalah ketata negaraan dalam kaitannya masalah tata perekonomian negara adalah merupakan urusan duniawi yang bersifat umum, yang berarti termasuk dalam lingkup ijtihad umat Islam. Untuk itu kita perlu berusaha untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman suatu sistem yang konkrit agar dapat diterjemahkan dan diterapkan dalam suatu kepemerintahan. Perlu diperhatikan bahwa Al-Qur’an mengandung nilai-nilai serta ajaran yang bersifat etis mengenai aktifitas sosial-politik-ekonomi manusia. Menurut Akhmad Muzakki, Selama Negara dapat menganut nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an, maka pembentukan “Negara Islam” pada pengertian formal tidaklah teramat penting. Yang terpenting adalah ruh-nya, dengan klata lain nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an seperti musyawarah (syûrâ), keadilan (‘adâlah), persamaan (musâwah), hak-hak asasi manusia (huqûq al-adamî), perdamaian (shalâh), keamanan (aman) dan lain-lain dapat di diaplikasikan dalam kehidupan bernegara.
Sementara itu, apapun sistem ekonominya, jika berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah maka tidaklah mustahil jika segala polemik Negara dapat teratasi. hal ini selaras dengan firman Allah:
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”(QS. An-Nahl:89)
Dengan demikian, di dalam Al-Qur’an dan As Sunnah tentu akan didapati berbagai petunjuk dari Allah SWT yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan yang kita jalani. Tidak lain salah satunya adalah masalah perekonomian bangsa Indonesia.
Dalam kaitannya Al-Qur’an sebagai solusi masalah perekonomian di Indonesia adalah merujuk pada firman Allah SWT:
“Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): Makanlah olehmu rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun” (QS. As Saba’:15).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar