Jakarta, Kompas - Persoalan iklim dan lingkungan tak mungkin hanya dapat diatasi pemerintah. Kerja sama multinasional melibatkan dunia usaha sangat dibutuhkan demi solusi transformatif.
Demikian dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menjadi pembicara kunci dalam The Business for The Environment Global Summit 2011 di Jakarta, Kamis (28/4). Forum yang dihadiri entitas bisnis dan pemerhati lingkungan dari sejumlah negara itu juga dihadiri Administrator Program Pembangunan PBB (UNDP) Helen Clark.
”Untuk mengamankan iklim ke depan, diperlukan skema besar yang melibatkan kebijakan pemerintah, kerja sama internasional, insentif pasar, inovasi teknologi, partisipasi masyarakat sipil, dan partisipasi perusahaan,” kata Presiden.
Pada setiap solusi transformatif, lanjut Presiden, pembiayaan selalu penting. Pembiayaan menjadi tak mudah, terutama di saat negara di dunia mengantisipasi masa sulit ekonomi global dalam jangka pendek.
”Kita semua tetap berkomitmen pada prinsip tanggung jawab bersama sesuai kemampuan masing-masing negara. Namun, saya juga percaya negara maju harus memimpin dan negara berkembang berbuat lebih banyak. Menemukan keseimbangan yang tepat dan pembagian hak kerja antara negara maju dan berkembang tak mudah, tetapi tanpa itu tak akan ada stabilitas iklim untuk planet kita,” kata Presiden.
Presiden juga menyinggung peran penting dunia usaha menciptakan ekonomi ramah lingkungan. ”Anda (dunia usaha) dapat melangkah ke depan dan memainkan peran penting mempromosikan ekonomi hijau. Anda bisa datang dengan model baru yang menghasilkan pertumbuhan bisnis sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” katanya.
Berikan manfaat
Presiden juga mengingatkan, apa pun solusi transformatif yang dihasilkan dalam forum ini, masyarakat miskin dan komunitas lokal harus memperoleh manfaat dari upaya penyelamatan lingkungan bumi tersebut.
Senada dengan Presiden, Helen menyatakan, model bisnis inklusif dan berkelanjutan, serta pemerintahan yang kuat dengan kebijakan baik yang berpihak pada lingkungan dipercaya memberi solusi transformatif menyelamatkan bumi.
”Dibutuhkan visi dan komitmen seluruh pihak untuk mentransformasikan standar hidup baru memperhatikan keberlangsungan lingkungan,” katanya.
Jumat hari ini akan ada deklarasi bersama di antara peserta, antara lain mendukung program efisiensi energi dan tanpa deforestasi. (WHY/ICH)
Kompas, 29 April 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar